Menengok Potret Miris Kehidupan Anak Hasil Protitusi Kota ‘Malaikat’ Filipina yang Mengiris Hati
Menengok Potret Miris Kehidupan Anak Hasil Protitusi Kota ‘Malaikat’ Filipina yang Mengiris Hati |
INFO MENARIK
Namun ada yang berbeda dengan anak-anak terlantar ini. Pasalnya wajah mereka sama sekali tidak menunjukkan darah Asia mengalir dalam dirinya. Oleh sebab itu banyak perlakuan tidak adil yang diperoleh mereka. Jadi seperti apa gambaran miris anak hasil prostitusi Filipina itu? Simak ulasan berikut.BERITA UNIK
Lahir dari para ibu pemuas syahwat lelaki hidung belangTIPS KESEHARIAN
Ironis melihat keadaan di kota “Malaikat” itu, demi mencari nafkah agar hidup layak, para perempuan di sana menjajakan raganya. Tidak tanggung-tanggung di areal distrik tersebut berjejer para perempuan cantik yang siap memuaskan nafsu para lelaki. Akhirnya kota Angeles Filipina menjelma menjadi surga malam bagi para pencari kepuasan. Tapi mau bagaimana, selain menjajakan diri, tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan. Dan endingnya tetap sama, lahirlah anak-anak yang tidak tahu siapa ayahnya. Siklus terus berlanjut, kebanyakan anak-anak ini kadang kelak juga akan mengikuti langkah ibunya. Dikucilkan? Jelas, seolah tidak ada tempat bagi mereka di masyarakat.
Darah Eropa dan Amerika mengalir dalam diri mereka
Lebih dari ratusan anak di kota Angels hampir tidak pernah tahu siapa ayahnya. Semakin tahun, makin bertambah pula jumlahnya. Rambut pirang dan mata biru ciri khas keturunan Eropa terlihat dari fisik anak-anak Filipina ini. Seolah mereka tidak lahir dari rahim seorang keturunan Asia. Memang pada dasarnya setiap tahun ada 4,7 juta turis asing yang datang ke Filipina dan 60 persen dari laki-lakinya singgah ke kota Angels. Kebanyakan dari mereka adalah anak dari Australia, selebihnya Amerika, Jerman dan entah dari mana.
Terkenal sebagai kota tanpa ayah
Bagi anak-anak ini, bisa mengenal siapa ayahnya saja sudah sangat beruntung, karena kebanyakan tidak tahu siapa siapa orang tuanya. Mungkin justru para turis hidung belang yang seharusnya dipanggil “Ayah” ini malah tidak tahu kalau mereka punya anak. Beberapa anak di sana yang mengenal ayahnya, mendapat pembiayaan tiap tahunnya, namun yang tidak, mereka harus terlantar bersama ibunya. Apalagi saat ibu mereka pergi “Bekerja”, anak-anak ini tidak tahu harus kemana.
Terlantar dan tidak punya tujuan
Sebagai anak yang tidak diharapkan, kebanyakan mereka ini malah dikucilkan. Memiliki fisik yang berbeda dengan yang lain, nasib buruk selalu menghantui mereka. Lokasi tempat tinggal yang kumuh dan kotor sangat tidak layak untuk dijadikan tempat tinggal. Tapi mau bagaimana lagi? Akhirnya anak-anak ini hanya bisa bermain dengan mereka yang mempunyai nasib yang serupa. Tidak jarang mereka yang bernasib lebih mujur, mencibir mereka dengan sebutan anak “Haram” karena tak memiliki fisik serupa.
Kelalaian ibu dan sikap apatis pemerintah
Meskipun demikian, tidak ada sikap nyata oleh pemerintah. Yang ada malah kota Angels menjadi lahan subur prostitusi di Filipina. Makin tahun makin berkembang, makin banyak pula anak yang lahir tanpa ayah. Seolah pemerintah di sana masih kurang tanggap mengatasi prostitusi di tempat itu. Namun ini semua bukan hanya salah pemerintah, para pekerja prostitusi di sana juga ikut andil. Kebanyakan dari mereka enggan menggunakan alat kontrasepsi, sebagian yang lain terjebak atas rayuan turis asing. Jadilah sebuah kelahiran yang sama sekali tidak diharapkan.
Realita terbalik yang ada di Filipina
Sejatinya prostitusi di Filipina adalah hal yang ilegal, namun yang ada Angels City malah tumbuh subur. Ini adalah salah satu keanehan yang ditemui di negara itu. Belum lagi masyarakat di sana menentang penggunaan kontrasepsi karena dianggap berdosa. Sayangnya tidak jarang ada aborsi marak dilakukan dan prostitusi di seluruh penjuru kota. Hal ini pun masih menjadi sebuah PR besar bagi pemerintah Filipina.
Di balik berkembangnya negara Filipina ternyata ada sisi lain yang jarang diketahui orang. Serupa dengan Indonesia, negara itu juga berkembang dengan pesat, namun di sisi lain banyak anak tanpa ayah yang terlantar. Hal ini bisa jadi pelajaran buat Indonesia bagaimana berbahayanya prostitusi bagi negeri ini.
Post a Comment