https://bit.ly/35b6ylF

Sketsa Perempuan Telanjang Ini Diduga adalah Mona Lisa

Sketsa Perempuan Telanjang Ini Diduga adalah Mona Lisa
Sebuah sketsa yang terbuat dari arang ditemukan di sebuah rumah seni di Prancis. Gambar itu memperlihatkan perempuan sedang berpose telanjang . Dikutip dari BBC, pakar seni Prancis menduga sketsa tersebut adalah gambar awal yang dibuat Leonardo da Vinci untuk melukis karya legendarisnya, Mona Lisa. INFO MENARIK

 TIPS KESEHARIAN

Sketsa itu sudah disimpan selama ratusan tahun. BERITA UNIK



Para pakar seni menemukan tanda-tanda yang cukup untuk menduga bahwa seniman ternama Leonardo da Vinci mengerjakan sketsa itu saat masih hidup. Dugaan itu muncul setelah mereka melakukan sejumlah tes di Museum Louvre di Paris.

Tanda yang dimaksud antara lain tangan dan tubuh perempuan di sketsa itu dan Mona Lisa hampir identik, potretnya berukuran hampir sama dan lubang-lubang kecil yang ada di sekitar obyek bisa jadi untuk memudahkan Leonardo menjiplaknya ke kanvas.

Sketsa Monna Vanna sendiri sudah berada di Museum Conde di Istana Chantilly yang terletak di Paris bagian utara sejak 1862. Potret tersebut dimasukkan ke koleksi seni Renaissance. Leonardo da Vinci sendiri memang dikenal sebagai pria Renaissance atau pria yang memiliki pengetahuan luas, karena ia tak hanya membuat seni, tapi juga tertarik untuk mengetahui bagaimana banyak hal bekerja.

Ada dugaan bahwa perempuan itu adalah istri seorang pedagang dan pejabat Italia.



Sketsa tersebut diduga memang dibuat di studio Leonardo da Vinci. Para pakar seni yakin itu adalah pesanan dari pedagang pakaian dan pejabat Italia bernama Francesco del Giocondo. Sementara itu, perempuan yang menjadi obyek sketsa diduga adalah istrinya, yakni, Lisa Gherardini.

"Gambar itu punya kualitas di mana wajah dan kedua tangannya dibuat berdasarkan contoh yang luar biasa. Itu bukan sebuah jiplakan biasa. Kami melihat sesuatu yang dikerjakan secara paralel dengan Mona Lisa di penghujung hidup Leonardo. Itu hampir pasti adalah persiapan untuk sebuah lukisan minyak," kata kurator Mathieu Deldicque kepada AFP.

Tidak ada komentar