https://bit.ly/35b6ylF

4 Negara yang Jadi Surga Duit Bagi TKI, Namun Juga Bisa Berubah Menjadi Neraka Dunia

4 Negara yang Jadi Surga Duit Bagi TKI, Namun Juga Bisa Berubah Menjadi Neraka Dunia
Beberapa waktu yang lalu sempat viral mengenai video salah satu TKW Indonesia yang mengalami penyiksaan oleh majikannya. Masih belum diketahui di mana kejadiannya, namun ia mengaku setiap hari mendapatkan perlakuan kasar dan hanya dijadikan pemuas syahwat. Alhasil kini dirinya sedang kebingungan dan ingin meminta bantuan pemerintah atas kekerasan yang menimpanya. INFO MENARIK

Masih soal kekerasan pada TKI, rupanya beberapa negara di dunia ini memang dicap sering melakukan hal tersebut. Alih-alih kaya, bisa saja malah penderitaan yang diterima saat bekerja di negara tersebut. Lalu negara mana yang bisa bikin tajir, namun kalau sial malah sengsara itu? TIPS KESEHARIAN

Arab Saudi masih jadi tempat paling berbahaya bagi TKI

Umumnya banyak yang sangat mengidolakan Arab Saudi untuk dijadikan tempat meraih pundi-pundi uang para TKI. Itu bukan hal yang aneh mengingat memang negara ini terkenal dengan kekayaan dari sumber minyaknya yang luar biasa. Jadi bukan hal yang aneh kalau banyak tenaga kerja kita yang hanya beberapa tahun pulang dari sana langsung jadi orang kaya. BERITA UNIK




Namun di balik semua itu, kita mesti sadar kalau di sana juga merupakan tempat berbahaya buat tenaga kerja kita. Sudah banyak kasus pelecehan seksual, kekerasan hingga ancaman hukuman mati yang sudah sering terjadi. Dilansir dari Kompas, diketahui jumlah kasus  di negara ini mencapai angka 22.035 pada tahun 2010.

Sang tetangga yang bisa saja tidak ramah

Negara lain yang tak kalah populer dijadikan rujukan para TKI Indonesia adalah Malaysia. Selain karena faktor gaji yang sangat menjanjikan, ternyata faktor lokasi yang dekat dengan bumi pertiwi itu jadi perhitungan. Jadi para tenaga kerja ini bisa dengan mudah balik ke negara asal kalau-kalau terjadi masalah. Namun sayang, semua tidak semudah membalik telapak tangan.




Ya, berkebalikan dari anggapan yang ada, justru Malaysia jadi negara kedua dengan kasus TKI terbanyak di Indonesia. Bayangkan saja dari data 2010 diperkirakan ada sekitar 2.476 kasus TKI dari negara tersebut. . Ya, kebanyakan dari mereka mengalami penyiksaan kejam hingga pemerkosaan. Belum lagi umumnya para tenaga kerja ini mengalami kesulitan saat kembali ke tanah air. Hal ini pastinya menjadi PR tersendiri bagi pemerintah.

Taiwan, bisa cepat kaya namun juga mungkin menderita

Sejak dulu memang negara yang satu ini dikenal doyan buat borong TKI asal Indonesia. Itu bukan hal yang aneh, mengingat Taiwan sendiri juga mulai jadi negara yang maju, sehingga butuh banyak tenaga kerja, entah itu untuk mengurusi masalah rumah tangga atau pun pekerjaan lainnya. Dengan iming-iming bayaran yang besar pun, alhasil banyak tenaga kita yang berangkat ke sana.




Namun di balik semua itu, ternyata Taiwan kadang tidak ramah dengan para TKI dari negara kita. Buktinya dari 130 ribu tenaga yang diberangkatkan pada tahun 2010, kurang lebih ada 4 ribu kasus yang terjadi. Bahkan hingga Mei 2016, sebanyak 22.836 tenaga kerja Indonesia kabur dari majikannya di Taiwan saking tidak betah tinggal di sana.

Uni Emirat, negara kaya yang bisa jadi malapetaka

Tak kalah dengan yang lain, Uni Emirat Arab juga merupakan salah satu negara yang lumayan berbahaya bagi para tenaga kerja. Pasalnya kurang lebih ada 3 ribuan kasus yang dialami para tenaga kerja kita di daerah timur tengah itu. Beragam kasus yang dialami tenaga kerja di sana, mulai dari pemerkosaan, penyiksaan dan lain-lain.




Umumnya kebanyakan dari majikannya masih  menganggap bahwa para tenaga kerja itu sebagai budak seperti yang ada di zaman dulu. Jadi bukan hal yang aneh, kalau banyak dari mereka yang kabur dan pulang ke Indonesia.
Ternyata kebanyakan kasus-kasus tersebut terjadi lantaran dari awal para tenaga kerja melakukan prosedur yang salah, ya berangkat secara ilegal. Sehingga pihak pemerintah pun tidak bisa melakukan apa-apa. Sejatinya  banyak kok para TKI yang bernasib baik saat singgah ke negara itu, kembali lagi, asal prosedurnya sesuai dengan yang ditentukan negara.

Tidak ada komentar