Kita Lebih Kasihan pada Hewan daripada Manusia, Kenapa?
Kita Lebih Kasihan pada Hewan daripada Manusia, Kenapa? |
Bagi kebanyakan orang, hewan peliharaan yang gak egois dan patuh tanpa syarat padamu itu lebih mudah disayangi daripada sesama manusia. INFO MENARIK
Sebuah tim peneliti dari Northeastern University Boston dan University of Colorado mempublikasikan penelitiannya ini dalam jurnal Society & Animals. Dari penelitian tersebut juga diketahui bahwa hanya anak-anak yang menunjukkan tingkat kepedulian pada hewan berdasarkan ukurannya, apakah masih ukuran bayi atau sudah tumbuh besar. Sedangkan orang dewasa gak memandang ukuran hewannya. TIPS KESEHARIAN
Korban penyiksaan orang dewasa mendapatkan respon perhatian jauh lebih sedikit daripada korban bayi atau hewan.
Penelitian ini melibatkan 256 mahasiswa tingkat sarjana. Mereka diberikan berita palsu soal penyiksaan terhadap bayi, hewan peliharaan dan orang dewasa. Hasil surveynya menunjukkan bahwa tingkat kepedulian mereka sama rata pada korban bayi dan hewan peliharaan, tapi nilainya berkurang jauh ketika korbannya adalah orang dewasa.
Kebanyakan responden wanita diketahui menaruh perhatian secara seimbang pada korban mana pun, sedangkan hampir semua responden pria menaruh perhatian mutlak pada korban bayi atau hewan.
Penelitian ini menemukan bahwa pola pikir kebanyakan orang adalah semakin gak berdayanya seorang/suatu korban, maka mereka semakin layak mendapat perhatian dan empati. Karena itulah tingkat empati pada hewan dan bayi dinilai sama tingginya, karena mereka dianggap gak berdaya dan gak memiliki cukup akal untuk berpikir jalan keluarnya.
Fenomena ini juga terlihat dalam contoh postingan media sosial yang menunjukkan orang kekurangan fisik yang bertahan hidup dan hewan kekurangan fisik yang juga bertahan hidup.
Walaupun semangat hidup mereka sama-sama bisa memotivasi kita, ternyata jumlah like/love, share atau komentarnya jauh lebih banyak yang hewan daripada yang manusia. Karena di bawah sadar, orang akan cenderung lebih tersentuh pada yang lebih memiliki keterbatasan untuk bertahan. Dalam hal ini, hewan dinilai kebanyakan orang lebih memiliki keterbatasan dalam akal pikiran untuk memotivasi diri, karenanya lebih mendapatkan perhatian.
Dengan fakta penelitian ini pun, gak ada yang salah dengan kita sebagai manusia kok, karena kesimpulannya pun telah disampaikan. Justru kita perlu lega karena masih memiliki empati terhadap hewan maupun manusia. Jagalah perasaan itu dan tumbuhkanlah, karena itulah yang membuat kita lebih manusiawi.
Post a Comment