https://bit.ly/35b6ylF

5 Barang Legend Buat Jahil Anak 90-an yang Sukes Bikin Banyak Orang Gregetan

5 Barang Legend Buat Jahil Anak 90-an yang Sukes Bikin Banyak Orang Gregetan
Tidak dapat dipungkiri kalau anak 90-an memang selalu punya cara kreatif sendiri saat bermain. Apalagi mengingat waktu itu tidak ada gadget dan konsol game lainnya, jadinya apapun dijadikan mainannya. Bisa dibilang kalau anak zaman dulu tidak ada matinya.  BERITA UNIK

Termasuk masalah kejahilan, anak 90-an juga menggunakan kekreatifannya dalam menjahili orang lain. Mulai dari menggunakan laser hingga  segala alat jahil lainnya, kebanyakan teman dibuat kaget bahkan menangis karenanya. Sambil sedikit bernostalgia, inilah sekian barang jahil khas anak 90-an yang pasti ada yang pernah kamu miliki.  INFO SPECIAL

Laser super keren yang sering buat ngejahilin murid lain. TIPS KESEHARIAN

http://danaqq.net/?ref=Ciaciaa


Tentu angkatan 90-an ingat banget dengan yang satu ini, ya laser berbentuk pensil yang populer banget buat anak cowok. Dibeli murah hanya sekitar 9 ribuan, mainan yang satu ini malah sering digunakan buat ngejahilin orang ketimbang dipakai untuk hal yang bermanfaat. Ya, dengan menyenterkannya ke mata, kadang bikin mata sakit orang yang lihat. Padahal kalau terus-terusan diarahkan ke mata, dampaknya buruk pula bahkan bisa berbahaya. Namun juga waktu itu namanya masih kecil, yang penting bisa jahilin orang.

Gak kalah jahil, korek api elektrik bisa jadi alat kejut anak SD

http://danaqq.net/?ref=Ciaciaa


Kalian tentu  ingat kalau dulu para bocah selalu berbondong beli korek api. Bukan untuk merokok atau membakar sesuatu, justru korek itu dibongkar oleh anak 90-an. Tentu, semua itu dilakukan buat mendapatkan bagian penyala apinya yang mengadung listrik dengan voltase yang kecil. Meskipun rasanya seperti disengat semut, namun paling nggak cukup efektif buat bikin kaget sekaligus ampun-ampunan para target. Memang anak zaman dulu itu selalu ada saja idenya kalau keinginan jahilnya sedang kumat.

Tak perlu bawah busur atau pistol, katapel kertas jadi senjata utama anak 90-an



Namanya zaman anak-anak, pastinya akan terasa hambar kalau tak ada agenda tembak-tembakan. Namun lantaran oleh guru tidak boleh bawa mainan pistol-pistolan, jadinya kita harus putar akal agar masih bisa beraksi layaknya koboi. Alhasil dipakailah karet dan kertas yang sudah dilipat-lipat jadi senjata ampuh buat perang-perangan. Super seru, bahkan gak kalah dengan game tembak-tembakan sekarang. Masalahnya kadang, katapel kertas ini juga sering digunakan buat menjahili orang lantaran sakit juga kalau ditembakan, bahkan sampai ada yang nangis.

Dompis jadi andalan anak 90-an, murah bisa bikin satu kelas kaget seketika

http://danaqq.net/?ref=Ciaciaa


Nah, untuk bikin kejahilan berkelas masif, anak 90-an punya alat tersendiri. Meskipun gak sekeras petasan, namun mainan yang satu ini gak kalah edan masalah suara. Ya, itulah dompis dengan segala alat bentuk dan pistol-pistolnya. Selain lebih murah ketimbang petasan, mainan yang satu ini juga sangat tidak berbahaya, jadi oke kalau mau dibawa ke sekolah. Namun jangan kaget kalau suara yang dihasilkan bisa bikin geger teman satu kelas. Kadang dulu kalau tidak ada pistolnya, kita sering pakai batu atau benda keras lainnya agar bisa bunyi.

Paling murah namun gak kalah jahil, kertas dan pensil jadi senjata andalan

http://danaqq.net/?ref=Ciaciaa


“Senjata” lain yang paling sering ditemui ya modal kertas dan pensil. Sederhana, hanya dengan menuliskan kata-kata kocak seperti, “Awas rabies”, “Awas gila” dan lain-lain, kita sudah bisa bikin satu kelas tertawa. Apalagi hanya tinggal diberi selotip atau lem, diam-diam bisa tempel di punggung orang lain. Tetapi perlu diingat, meskipun yang paling murah namun kejahilan yang satu ini biasanya malah sering bikin tengkar dan nangis anak lain. Repot juga ya.

Tentu kenakalan seperti itu seharusnya tidak lagi dilakukan, selain kita sudah beranjak dewasa juga merugikan orang lain pula. Namun paling tidak kenangan saat melakukan kejahilan itu memang tidak ada duanya. Kamu pasti juga sempat melakukannya.

Tidak ada komentar