Inilah Peninggalan Para Nabi yang Masih Menjadi Misteri, Salah Satunya Ada di Indonesia
Inilah Peninggalan Para Nabi yang Masih Menjadi Misteri, Salah Satunya Ada di Indonesia |
Tapi, mengenai kebenaran tersebut juga masih menjadi misteri, bahkan kadang masih ada saja pihak yang meragukan. Di antara sejumlah temuan yang sudah diteliti tapi masih belum tau kebenarannya adalah jejak peninggalan berikut. TIPS KESEHARIAN
Candi Borobudur yang disebut sebagai kerajaan Nabi Sulaiman
Ketika membaca kalimat di atas, mungkin kamu akan sedikit kaget, apakah benar nabi Sulaiman diturunkan di Indonesia? Mari kita lihat sebuah fakta sejarah yang sudah ditemukan oleh matematikawan Islam, KH Fahmi Basya selama 35 tahun. Fahmi menyebutkan bahwa nama Nabi Sulaiman sendiri sudah menunjukkan seperti nama orang Jawa yang kebanyakan diawali oleh ‘Su’, dari 25 Nabi hanya Sulaiman saja yang berawalan Su. Selain itu, negeri Saba seperti yang disebut dalam Al-Quran ada di Indonesia, yakni Wonosobo. BERITA UNIK
Mengenai relief Borobudur sendiri, ada banyak simbol yang menyerupai kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis, selain itu ada patung yang tak sempat selesai karena Nabi Sulaiman meninggal dunia, hal tersebut juga dapat kamu jumpai di candi Borobudur. Mengenai istana Balqis yang dipindahkan Jin adalah Candi Ratu Boko yang berjarak 36 KM dari Borobudur. Terbukti dengan ditemukannya puing-puing yang sebagian masih tertinggal serta surat Nabi Sulaiman untuk Balqis di kolam candi tersebut. Mengenai benar atau tidaknya, wallahua’lam.
Jejak tapak kaki Nabi Adam di Sri Lanka
Nabi Adam adalah Nabi yang pertama diturunkan ke bumi. Ada banyak sekali ilmuwan yang meyakini bahwa nabi yang pertama ini diturunkan di Sri Lanka. Hal ini dengan adanya bukti peninggalan telapak kaki berukuran besar yang ada di Gunung Sripada yang disebut Adam Peak. Bukan hanya di Sri Lanka saja, di bagian Afrika Selatan tepatnya di kota Mplauzi juga ditemukan telapak kaki manusia yang panjangnya 4 feet (121, 92 cm).
Menurut para ahli jejak kaki ini sudah berumur 251 juta tahun lalu atau lebih tepatnya ada para era Mesozoikum. Bukan hanya tapak kaki, kisah pertemuan Nabi Adam dan Hawwa juga tertinggal di bukit Jabal Rahmah, atau bukit jodoh. Konon katanya kalau saat berada di bukit ini, permintaan tentang jodoh akan lebih cepat dikabulkan.
Reruntuhan Bab-Edh- Dhra dan Laut Mati bekas jejak Nabi Luth dan ummatnya
Cerita tentang kaum Nabi Luth –Bangsa Sodom- yang terkenal dengan moral yang bobrok, suka mencuri, serta berhubungan dengan sesama jenis sudah jelas termaktub dalam Al-Quran. Karena sederet maksiat itulah negeri Sodom dijungkirbalik dan dibinasakan, hingga sekarang kawasan yang katanya ada di Yordania ini menjadi bukti jejak sejarah.
Reruntuhan yang disebut sebagai Bab-Edh- Dhra tampak sekali seperti kota yang diporak-porandakan, fakta tersebut diyakini ilmuwan adalah negeri yang dihancurkan. Selain itu, menurut Warner Kaller Laut Mati atau Danau Luth terletak di puncak suatu kawasan seismik aktif, di mana bagian dangkalnya dihasilkan karena gempa bumi yang dahsyat melanda kota Sodom dan Gomorah. Yah, begitulah kaum Sodom ini dibinasakan, sampai ke akar-akarnya.
Peninggalan Nabi Musa dan kereta kuda Fira’un di Laut Merah
Kisah nabi Musa dan ummatnya yang dikejar Fira’un dan bala tentaranya adalah salah satu kisah tersohor yang pastinya diketahui oleh semua orang. Ternyata ketika mengejar Nabi Musa, Fira’un menggunakan kereta kuda. Pada tahun 1998 lalu, seorang ilmuwan bernama Ron Wyatt mengklaim dirinya dan tim telah menemukan bangkai kereta kuno di dasar laut merah, yang diyakini kereta tersebut adalah milik Fira’un yang ditenggelamkan.
Temuan ini semakin diperkuat dengan beberapa kerangka tulang kuda dan manusia di tempat yang sama, belum lagi kereta yang sudah tertutup batu karang tersebut lengkap dengan 4 buah roda yang terbuat dari emas. Kerangka tersebut diujikan di Stockholm University dan telah berusia sekitar 3500 tahun, di mana menurut sejarah kejadian pengejaran itu juga terjadi dalam kurun waktu yang sama. Bagaimana menurut teman-teman semua?
Keempat peninggalan tersebut hanyalah sebagian kecil dari semua peninggalan yang ada dan ditemukan oleh para ilmuwan. Mengenai kebenarannya valid atau tidak, kadang masih ada pihak yang menyangkal hal tersebut. Tugas kita adalah kembali kepada Al-Quran, bagaimana kisah mereka berjuang dan diutus untuk suatu kaum, selebihnya mau percaya atau tidak pada fakta sejarah kembali pada diri masing-masing. Semoga bermanfaat!
Post a Comment