Jangan Diabaikan! Kenali 5 Ciri-ciri Penculik Anak yang Sedang Merajalela Saat Ini
Jangan Diabaikan! Kenali 5 Ciri-ciri Penculik Anak yang Sedang Merajalela Saat Ini |
REMIX 2018 VIDEO HOT "KLIK DISINI" JANGAN LUPA SUBCRIBE
Tapi, sayangnya hal tersebut juga tidak cukup untuk mencegah saudara atau anak kita dari para penjahat. Karena, saat ini pelaku kejahatan bisa menjelma menjadi orang yang sangat baik dan dapat mengelabuhi sang anak. Maka dari itu, kali ini Boombastis.com akan memberikan ciri-ciri dari para penculik supaya sang anak lolos dari kejahatan mengerikan tersebut. INFO SPECIAL
Penculik berpura-pura minta tolong kepada anak
Salah satu trik yang sering digunakan oleh para penculik adalah dengan berpura-pura minta tolong kepada anak-anak. Ia akan menyuruh anak-anak yang tidak dalam keadaan pengawasan untuk segera menolongnya. Teknik minta tolongnya pun bermacam-macam, ada yang menyuruh membawakan barang belanjaan dan bisa juga merayu anak untuk membukakan mobilnya. Trik-trik ini masih digunakan oleh para pelaku, karena mereka merasa kalau anak-anak sangat mudah untuk dikelabuhi dengan cara seperti ini. BERITA UNIK
Jadi, untuk kalian yang punya saudara atau anak berusia di bawah belasan tahun wajib diedukasi dengan hal satu ini. Kalau ada orang meminta bantuan kepada mereka dan tidak dikenal, lebih baik suruh anak untuk menjauhinya. Nah, beda lagi jika kalian yang melihat kejadian itu sendiri, hampiri saja orang tersebut dan bantulah dia. Kalau orang tersebut menghindar, bisa dipastikan itu adalah pelaku kejahatannya.
Orang dewasa berkeliling di area yang banyak anak-anak kecil
Tempat bermain anak-anak merupakan salah satu kawasan yang menjadi sasaran dari para pelaku penculikan lho. Jadi, tak heran jika kita banyak mendengar tentang berita anak-anak hilang di area bermain. Padahal, di tempat tersebut, orangtua juga menjaga anak-anaknya. Namun, apa daya jika terkadang orangtua bisa lengah untuk mengawasi anaknya sendiri.
Untuk kalian yang sedang menjaga saudara atau anak sendiri di taman bermain, harus tetap waspada. Caranya adalah dengan mengawasi gerak-gerik anak ke manapun ia pergi. Kalau ia sudah terlalu jauh dari pengawasanmu, langsung saja kembalikan ia ke tempat yang dekat dengan posisi kalian berada. Lalu, kalau kalian melihat ada orang mencurigakan mondar-mandir di sekitar area bermain dan matanya selalu mengawasi anak-anak, cukup dengan ambil foto mereka kok. Tidak perlu terlalu dekat, tapi cukup membuat mereka tahu kalau sudah dipotret. Tindakan sederhana ini bisa membuat orang tersebut takut dan segera pergi dari tempat tersebut.
Orang dewasa tiba-tiba memberikan makanan atau mainan
Anak kecil pasti suka diberi makanan atau mainan dalam bentuk apapun itu. Nah, hal inilah yang membuat para penculik melancarkan aksinya dengan cara memberi barang-barang kesukaan dari anak-anak. Dengan begitu, mereka merasa lebih mudah untuk mendapatkan perhatian sang anak. Jadi, hal inilah yang perlu kita tegaskan kepada sang anak supaya tidak mudah terpengaruh dengan iming-iming barang atau makanan dari orang asing.
Oleh sebab itu, kita harus menasihati anak tersebut supaya tidak sembarangan menerima barang dari orang yang tidak dikenalnya. Cukup suruh mereka berkata tidak atau sudah punya di rumah. Selanjutnya, jika kalian menyaksikan ada orang dewasa sedang memberi barang kepada anak kecil, jangan segan untuk menghampirinya. Tanyakan saja kepada anak kecil itu, siapa orang tersebut. Kalau anak itu tidak kenal, maka suruh orang tersebut untuk pergi. Kemudian, tunggulah anak tersebut sampai dijemput orangtua atau saudaranya. Hal ini dilakukan supaya orang tak dikenal tadi tidak kembali lagi.
Orang yang tahu banyak informasi tentang anak incarannya
Hal yang satu ini agak sulit untuk diprediksi lho Sahabat Boom. Sebab, penculik satu ini mempunyai banyak informasi tentang anak yang ingin diculiknya. Ia mungkin sudah mengikuti anak tersebut dari waktu yang lama. Atau bisa juga pelaku tersebut mencari tahu dari sosial media yang dimiliki oleh sang anak. Sehingga, ia bisa mengetahui semua informasi mulai dari hal besar sampai yang remeh sekalipun. Hal ini ia lakukan supaya dirinya bisa mengaku sebagai saudara atau kerabat dari orangtua anak tersebut.
Trik pelaku ini bisa dihindari kok asal kita bisa memberi pengertian yang jelas kepada sang anak. Cukup beritahu saja dengan menghindari orang yang tidak dikenal dan tiba-tiba mengajaknya berbicara. Kalau orang tersebut mengaku sebagai saudara, bilang saja kalau orangtua akan menjemputnya sebentar lagi. Selanjutnya, suruh anak lari dari sana dan meminta perlindungan kepada orang dewasa yang ada di dekatnya jika terdapat pria atau wanita tak dikenal tiba-tiba menghampirinya.
Menyamar menjadi petugas atau polisi
Zaman sekarang, baju dinas polisi, tentara dan lain sebagainya banyak dijual bebas di pasaran. Nah, para pelaku kejahatan mengambil kesempatan ini dengan memakai pakaian dinas polisi untuk menculik anak-anak. Biasanya, penculik seperti ini akan mencari sasaran anak-anak putus sekolah yang berada di pinggir jalan. Dengan begitu, kedok mereka tidak akan terlihat dan dicurigai oleh siapapun.
Tapi, kenapa mereka lebih memilih anak-anak yang berada di pinggir jalan? Sebab, biasanya para penjahat ini akan menggunakan anak-anak tersebut untuk dieksploitasi bahkan dijual ke luar negeri. Oleh karena itu, kalau kalian melihat kejadian seperti ini, jangan ragu untuk mendekatinya. Minta para polisi tersebut untuk menunjukkan surat tugas atau kartu pengenal diri. Jika itu adalah petugas resmi, mereka akan mengeluarkan surat atau kartu tersebut dengan senang hati. Namun sebaliknya, kalau itu adalah petugas abal-abal, maka ia pasti akan lebih memilih pergi dari tempat tersebut.
Itulah beberapa modus yang digunakan para penculik anak untuk melancarkan aksinya. Bisa disimpulkan, kalau para penculik akan melakukan apa saja demi untuk mendapatkan perhatian dari sang anak. Jadi, sebisa mungkin kita juga harus memberikan pengertian kepada saudara atau anak yang berusia di bawah belasan tahun jika jangan berbicara terhadap orang asing. Sebab, banyak orang di luar sana yang bisa mengancam keselamatan dari sang anak. Semoga artikel ini bisa bermanfaat ya..
Post a Comment