Menyinggung Tentang Krisis Rohingya, Gelar Miss Grand Myanmar 2017 Ini Malah Dicabut
![]() |
| Menyinggung Tentang Krisis Rohingya, Gelar Miss Grand Myanmar 2017 Ini Malah Dicabut |
Isu kemanusiaan yang terjadi di Rakhine State, Myanmar terus menjadi perhatian publik. Meski sudah tidak lagi hangat dibicarakan di tanah air, mata dunia masih tertuju pada problema etnis Rohingya tersebut. Akhir-akhir ini isu tersebut memang mulai naik lagi ke permukaan. Mulai dari gelar Aung San Suu Kyi yang dicabut di Oxford hingga mahkota Miss Grand Myanmar 2017 yang diminta kembali. TIPS KESEHARIAN
Sedikit ironis bagaimana salah seorang yang telah dipilih menjadi representatif sebuah negara, harus menyerahkan kembali gelar yang sudah ia capai dengan susah payah. Hal ini dikarenakan unggahan videonya dalam sosial media facebook. Hal tersebut menuai banyak komentar dari berbagai pihak sampai-sampai Miss Grand Myanmar 2017 ini harus rela menyerahkan kembali mahkota kebanggaannya. BERITA UNIK
Selayang Pandang Miss Grand Myanmar 2017
Sebelum masuk ke dalam inti permasalahan, mari kenali dulu siapa sebenarnya Miss Grand Myanmar 2017 ini. Terlahir dengan nama Shwe Eain Si, wanita ini berhasil menjuarai kompetisi kecantikan di negaranya pada tahun 2017. Gelar tersebut tidak didapatnya begitu saja, ia mulai dari 0. Tercatat bahwa ia merupakan salah satu model dari agensi ternama di Myanmar. INFO MENARIK
Masih tergolong belia, Shwe Eain Si menyabet gelar ratu kecantikan Myanmar pada usianya yang ke-19 tahun. Ia baru saja lulus dari Epsom and Ewell High School sebelum melanjutkan karirnya pada dunia modeling dan kontes kecantikan.
Video yang Mendatangkan Malapetaka
Mendapat gelar Miss Grand Myanmar otomatis menjadikan Shwe Eain Si perwakilan negara untuk maju ke ajang Miss Grand International tahun ini. Seperti para peserta kontes kecantikan pada umumnya, Shwe Eain Si juga melakukan campaign guna menyokong kesuksesannya di ajang internasional tersebut. Ia mengunggah sebuah video berdurasi hampir 4 menit yang berisi tentang opininya.
Di dalam video tersebut ia dibalut dengan dress yang ciamik serta lipstik merah merona yang buat para pria meleleh menatapnya. Jangan salah fokus! Perhatikan baik-baik apa yang ia sampaikan dalam video tersebut. Ia diminta untuk beropini tentang krisis kemanusiaan yang menghampiri negaranya. Namun, apa yang ia suarakan justru membawa malapetaka baginya.
Pendapat Sang Ratu Kecantikan Myanmar Tentang Rohingya
Di dalam video yang ia unggah di fanpage facebooknya, ia mengatakan beberapa hal terkait isu Rohingya. Bisa dilihat dalam video di bawah ini, pada menit ke-2 ia menyatakan bahwa ARSA atau Arakan Rohingya Salvation Army merupakan teroris yang menyerang negaranya. Ia malah balik menyudutkan pihak yang dianggap menjadi korban dalam tragedi ini. Tidak heran jika media internasional seperti dailymail.co.uk menyoroti Shwe Eain Si dengan tajam.
Selain itu, ia juga menyatakan “ARSA are already out of proportion,” yang berarti tentara Rohingya ini sudah kelewat batas. Memang masih menjadi hal samar, apakah tragedi yang melibatkan etnis Rohingya ini merupakan isu kemanusiaan atau hanya ditunggangi oleh politik, ekonomi, dan sebagainya. Walau bagaimanapun, dunia sudah melihat bahwa etnis Rohingya sekarang sedang terombang ambing, tak memiliki tempat tinggal dan kehidupan yang layak.
Komentar Para Netizen Menyikapi Kejadian Ini
Setelah video tersebut diunggah di fanpage resmi Shwe Eain Si dan tersebar ke berbagai platform seperti youtube, netizen angkat bicara. Komentar-komentar mereka dituangkan dalam facebook panpage Miss Grand International 2017 yang mengunggah video campaign lain milik Shwe Eain Si.
Sebagian besar netizen yang berkomentar merupakan warga Myanmar dan membenarkan pernyataan tersebut. Bahkan ada pulang yang berkomentar “kalian semua tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di Myanmar, kami mendukungmu Shwe Eain Si!” Dalam kolom komentar juga terdapat netizen Indonesia yang menyatakan persetujuannya. Menurut dirinya Pemerintah Myanmar memiliki pandangan tersendiri dalam menyikapi masalah di negaranya, mungkin negara-negara lain akan melakukan hal yang sama jika terlibat dalam isu serupa.
Ternyata, meski menjadi seorang public figure, apapun yang diunggah ke sosial media rupanya harus difilter. Hal tersebut menghindari kejadian seperti ini terulang, apalagi dengan penyebaran informasi yang cepat, semua orang mau tidak mau pasti mengetahuinya. Semoga meski mahkota Shwe Eain Si harus dikembalikan, ia bisa tetap berkarya dengan cara yang lain.





Post a Comment