Inilah 5 ‘Tamparan’ Pedas Jokowi yang Jleb di Hati, Bukti Presiden Kita Bisa Ngamuk
Inilah 5 ‘Tamparan’ Pedas Jokowi yang Jleb di Hati, Bukti Presiden Kita Bisa Ngamuk |
Ya, kalau sahabat boom mengikuti perjalanan kerja dari Pak Jokowi ini pasti tau dengan sindiran-sindiran yang dikeluarkan olehnya. Walaupun kata-katanya halus, tapi itu terdengar sedikit menyakitkan. Jadi inilah contoh-contoh sindiran Jokowi yang pernah ia keluarkan saat bekerja. INFO SPECIAL
1. Menyindir Dubes tentang pengurusan visa
Presiden Jokowi beberapa waktu lalu menerima laporan dari Warga Negara Indonesia yang tinggal di luar negeri. Mereka mengatakan bahwa pengurusan visa di Kedutaan Besar RI sangatlah lama. Bahkan, bisa berminggu-minggu dan yang paling parah sampai sebulan. Melihat hal itu, mantan Gubernur Jakarta tersebut tak bisa tinggal diam. Secara otomatis, Pak Jokowi mengeluarkan kalimat saktinya yang berbunyi “urusan-urusan kaya gitu masih minggu, bulan. Idealnya bisa itungan jam bahkan menit”. TIPS KESEHARIAN
Lalu beliau berkata lagi “Pakai aplikasi sistem yang cepat, dunia saja berubah kayak gini. Ngurus begituan kok sebulan sih”. Dengan sindiran Jokowi yang seperti itu, Dubes pun sepertinya merasa bersalah dan akhirnya menjawab “Sekarang kita sudah cepet kok pak, seminggu”. Tapi jawaban itu bukannya memuaskan Jokowi, malah membuat beliau semakin gemas, “Seminggu kok dibanggakan, duh Pak Dubes jadul banget”. Hihi, yang sabar ya Pak Presiden..
2. Lulusan IPB pun juga menjadi sasaran sindiran Jokowi
Mencari pekerjaan di zaman sekarang ini sangatlah sulit. Apalagi sekarang banyak para lulusan universitas mencari pekerjaan yang gajinya tinggi dan tak peduli sesuai dengan jurusan yang ia ampu apa tidak. Seperti alumni dari universitas IPB ini, kebanyakan mereka bekerja di bank daripada profesi yang seharusnya sesuai dengan jurusan masing-masing. Dari masalah itulah yang mengundang Jokowi untuk melemparkan komentarnya.
Ia mengatakannya secara langsung kepada Rektor IPB “Maaf Pak Rektor, Tapi lulusan IPB banyak yang kerja di Bank. Terus yang ingin jadi petani siapa?”. Pertanyaan tersebut diungkapkan pada saat beliau diundang acara Dies Natalis ke 54 di Kampus IPB, Bogor. Hal ini menjadi kritikan keras bagi mahasiswa IPB yang seharusnya bekerja sesuai dengan jurusannya. Karena IPB merupakan universitas yang bergerak di bidang pertanian. Selain itu juga untuk memajukan pertanian di Indonesia ini. Jangan merasa sakit hati sahabat boom yang lulusan IPB, maksud dari Pak Jokowi baik kok.
3. Menteri Koordinator Perekonomian dibuat malu oleh Jokowi
Batuk-batuk di saat pidato itu sudah hal yang biasa. Bisa jadi karena terlalu cepat berbicara atau tenggorokan sudah mulai kering. Tapi hal ini berbeda dengan Menteri Koordinator Perekonomian yaitu Pak Darmin yang batuk pada saat penyambutan. Bukannya kasihan, Pak Jokowi malah menyindirnya dan otomatis membuat Menteri Darmin tersipu malu. Hayo Pak kurangin merokoknya..
“Pak Menko batuk katanya karena semangat, tapi sebetulnya karena merokok. Perokok berat Pak Menko itu”. Mendengar pernyataan itu, para hadirin pun tertawa terbahak-bahak. Entah bagaimana wajah dari Menteri Darmin saat itu. Mungkin mukanya sudah merah padam karena candaan Pak Jokowi.
4. Penginapan kawasan wisata Lombok yang dinilai kurang budaya lokal
Selain Menko Perekonomian, para pengembang serta pemilik hotel di sekitaran Pulau Lombok tak luput dari sindiran Pak Jokowi. Ini disebabkan penginapan yang ada di sana tidak menonjolkan budaya Indonesia sama sekali. Malahan bangunannya terkesan bergaya luar negeri.
Kekecewaan Jokowi diungkapkan dengan kalimatnya yang berbunyi “Karakter bangunan di sini (Lombok) harus ada pembedanya dengan yang ada di Bali dan kawasan lainnya. Misal seperti Rumah Sasak”. Lalu beliau mengatakan lagi “Kekuatan karakter yang dimunculkan harus ada diferensiasi, karakter lokalnya juga diangkat, jangan banyak model Spanyol”.
5. Elit politik juga dikritisi oleh Presiden Jokowi
“Saya titip selama ini panggung kita terutama panggung politik kita terlalu banyak didominasi oleh jiwa-jiwa yang kosong, jiwa-jiwa yang kering”. Itulah kata-kata pedas dari Jokowi yang disampaikan pada saat Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia. Kalimat tersebut ditujukan untuk Bupati yang sedang dalam masa kerja.
Pak Presiden menganggap kalau selama ini jati diri para politisi atau pemimpin daerah sudah mulai hilang. Terkadang mereka lupa kalau negara yang ditempati memiliki ragam Suku, Agama, Ras dan Antargolongan. Jadi Jokowi berharap para pemimpin atau politisi harus bisa memberi teladan dan pernyataan yang baik.
Sindiran-sindiran Jokowi tersebut memang terkesan pedas. Dan tak menutup kemungkinan banyak yang sakit hati atas perkataannya tersebut. Tapi sebenarnya, sindiran tersebut hanya untuk memberikan kritik agar menjadi lebih baik. Jadi jangan sampai disalahartikan ya sahabat boom..
Post a Comment